
Sehabis sekian lama barulah dia menyadari telah ada di satu daerah yg tidak dikenali dan jauh dari negerinya sendiri. Diliatnya kampung itu baru saja terkena musuh hingga porak poranda. Di sisa rubuhan itu mayat-mayat yang telah busuk serta dan hancur bergelimpangan. Melihatkan pemandangan yang mengerikan itu, ‘Uzair juga turun dari keledainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan.
Dia juga duduk bertumpu pada dinding satu rumah yang telah tumbang untuk melepas penat serta mulai fikirkan keadaan itu. " Bagaimana sebagian orang yang telah mati serta hancur ini bakal dihidupkan kembali oleh Tuhan di negeri akhirat?, ” tutur ‘Uzair bingung, hingga seterusnya dia lemah lunglai serta tertidur di tempat itu.
Dalam tidur nya, “Uzair seakan-akan bertemu dengan semuanya arwah sebagian orang yang telah wafat dunia itu. Tidurnya juga saat mengagumkan, ‘Uzair selalu tertidur selama seratus th. lamanya. Sepanjang tidur panjangnya itu, kondisi di sekitaran ‘Uzair telah jauh berpindah, rumah dan bangunan-bangunan banyak yang sudah didirikan.
0 komentar