
Korban yang baru saja merampungkan pendidikannya di SMK Analisis Kimia Palopo ini, diketahui pertama kali sudah tidak bernyawa oleh salah seseorang tetangganya.
Saat kejadian itu, korban berdua dengan adiknya yang masih tetap duduk di bangku SLTP bernama Aziz. Saat itu, ibu korban tengah pergi ke pasar, tengah ayahnya pergi memancing ke laut.
Surat itu diketemukan polisi saat kerjakan olah TKP di kamar korban, sebentar setelah Korban diketahui dalam kondisi
tewas tergantung di kamarnya.
Dari dua surat yang ditulisnya, Has menitip pesan supaya kepergiannya, tidak butuh disesali dan ditangisi, agar dia bisa tenang di alam sana.
Juga, Has memohon beberapa orang yang disayanginya sampai tetaplah berbahagia, setelah dirinya telah tak ada.
Ibu Has, setibanya di rumah sesudah terima berita putrinya diketahui tewas tergantung di kamarnya, histeris. Dia tidak menganggap putrinya yang bercita-cita jadi perawat itu, nekad gantung diri.
“Padahal besok (Kamis), anakku akan ke Palopo untuk pergi melunasi biaya pendaftarannya masuk ke STIKES Luwu Raya, ” kata Ibu Has, terisak. isi-oke. blogspot. co. id
0 komentar