Presiden Joko Widodo kehilangan kendali atas DPR dan Golkar setelah Ketum Golkar Setya Novanto ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus korupsi proyek e-KTP.
Pendapat itu disampaikan Direktur Eksekutif Sabang-Merauke Circle Syahganda Naiggolan (19/07). "Jokowi akan kehilangan kendali pada Golkar dan pada DPR mulai saat ini. Mungkin perlahan, tapi pasti," beber Syahganda.
Di sisi lain, menurut Syahganda, lawan politik Jokowi akan mengambil keuntungan dengan status tersangka Setnov. "Status tersangka Setnov merupakan celah besar bagi lawan-lawan politik Jokowi memantapkan strategi pengembangan kekuataan untuk 2019," jelas Syahganda.
Syahganda menilai, muncul pertanyaan publik soal penetapan status tersangka pada Setnov, mengingat Luhut Binsar Panjaitan (LBP) secara tersirat pernah mengatakan “menjamin” Ketua Umum Partai Golkar di acara Rapimnas Partai berlambang Pohon Beringin beberapa waktu.
"Sejak awal pula Setnov mengusung Jokowi sebagai Capres Golkar 2019. Lebih cepat dari semua partai yang ada. Nah, kenapa Setnov bisa tersangka? Apalagi LBP sudah kasih garansi di hadapan peserta Rapimnas Golkar di Kalimantan baru-baru ini? Menurut saya itulah dialektika politik. Di mana gelombang dan arusnya tidak pasti searah," ungkap Syahganda. [ito]
from muslim bersatu http://ift.tt/2vln7K7 July 20, 2017 at 01:05AM
0 komentar