NASIB Mudakin, 34, sungguh tragis. Dari dulu mendambakan istri yang seksi, kulit putih bersih. Dapatnya justru berkebalikan. Linda yang dinikahi empat tahun lalu itu bukannya putih bersih, malah punya penyakit keputihan. Pantesan sejak pengantin baru Linda tak mau digauli suami dengan lampu terang benderang.
Seorang lelaki normal selalu punya fantasi seks terhadap istrinya. Maka banyak lelaki yang mendambakan bini berbodi seksi, kulit putih bersih dan betis mbunting padi. Katanya itu sangat menggairahkan dalam urusan ranjang. Banyak memang yang kesampaian, tapi tak sedikit yang kecewa. Tapi karena adanya hanya itu, ya terus ditelateni dengan alasan harus bersyukur akan segala apa pemberian Sang Khalik.
Lelaki paling malang se Surabaya mungkin hanyalah Mudakin. Sejak remaja dia mendambakan istri yang putih bersih, seksi pula. Itu memang berhasil, sebab bininya yang bernama Linda ini memang termasuk berkulit putih bersih, betisnya mbunting padi dan bertumit jambon (merah jambu).
Tapi sayang setelah ijab kabul ditunaikan, malam harinya ketika hendak “serangan umum” non 1 Maret 1949, mengalami banyak kendala. Bukan Belanda, tapi Linda mengajukan syarat ketat: 1. Hubungan intim hanya boleh dilakukan malam hari, 2. Lampu sama sekali tak boleh dinyalakan, dan 3. Tak boleh ada”tekanan” terlalu keras, karena itu termasuk pelanggaran HAM berat.
Tentu saja Mudakin sangat kecewa berat. Padahal dia sudah berfantasi dengan permainan liar, seperti dogy style, 69, gaya bangau terbang. Semua itu tak pernah bisa dilakukan, akibat kondisi medan yang tidak menjanjikan. Bahkan ketika Mudakin “menekan” dengan keras, Linda langsung teriak histeris. Untung saja tak sampai dilaporkan kepada Natalius Pigay dan kawan-kawannya.
Hal ini berlangsung sampai 4 tahun. Akibatnya selama 4 tahun menjabat sebagai suami, Mudakin tak punya prestasi apa-apa, alias tak ada momongan. Kalau mentri, pasti Mudakin sudah terkena reshufle. Maka untuk mengobati hatinya yang kecewa, jarang sekali Mudakin menyentuh bininya. Untuk mengisi waktu sepinya lebih banyak diisi dengan jalan-jalan.
Tapi sekali waktu Mudakin ngotot alkhotot memaksakan kehendak. Ketika istri mengingatkan jangan keras-keras, langsung saja lampu dinyalakan. Ternyata……, Linda pengidap penyakit keputihan yang kronis. Pantesan selama 4 tahun Mudakin dipaksa kerja dalam gelap, padahal tarip listrik takkan naik sampai akhir tahun 2017.
Mudakin segera menggugat cerai istrinya ke Pengadilan Agama Surabaya. Dalam pemeriksaan Linda mengakui bahwa penyakit itu terjadi sejak SMA dulu. Tapi apapun alasannya, Mudakin siap mencari istri baru. Sebab ibaratnya orang kuliah, sudah tertinggal beberapa smester.
Kampung Keputihan, boleh saja. Tapi bini keputihan, capek deh! (JPNN/Gunarso Ts)[Sumber : poskotanews.com]
from Info Indonesia http://ift.tt/2gWcQ4d July 24, 2017 at 09:41AM
0 komentar